Rabu, 26 November 2008

Si Seksi Sarah Azhari




Artis Indonesia memang multitalenta, semakin banyak saja yang dapat melakukan multijob seperti contohnya Sarah Azhari. Dikenal pertama kali lewat media elektronik Sarah mulai coba-coba menjajal kemampuannya di dunia tarik suara, presenter dan juga komedi. Walaupun Sarah banyak dicemooh publik karena suaranya tidak terlalu bagus, namun bukan Sarah namanya kalau tidak cuek dan menganggap itu hanyalah angin lewat saja.

Dicegat pada saat Sarah sedang berada di salah satu Mal di Jakarta untuk membelikan mainan mobil jeep kepada anaknya, dia menuturkan saat ini sedang sibuk mengurus sesuatu. Saat kita tanya apakah Sarah sedang sibuk mengurusi proses peradilan kasus pemukulan seorang wartawan infotainment, Sarah menuturkan bahwa dia tidak ambil pusing dengan kasus itu dan juga keputusan hakim tersebut.
“Aku tidak bersalah,” katanya membela diri.

Di tengah kasus yang cukup membuat Sarah gerah itu, dia menuturkan bahwa saat ini dia sedang sibuk mempersiapkan sesuatu yang baru.

“Aku sedang membuat album dangdut, tungguin ya keluarnya.”

Sarah mengaku kalau musik dangdut adalah bagian dari dirinya. Entah apa yang dimaksud, mengingat kita tidak pernah melihat Sarah begitu dekat dengan musik hiburan rakyat tersebut, tapi jelas-jelas kalau dia terlihat sangat menyukai musik dangdut.

Ditanya tentang kesibukan lain diluar membuat album dangdut Sarah mengaku masih tetap eksis di sinetron. Masih banyak tawaran main sinetron yang akan diambilnya dan Sarah mengaku tidak pusing mengatur jadwal. Terlihat bahwa dia sangat enjoy mengatur waktunya antara pekerjaan dan juga mencurahkan kasih sayang kepada anak semata wayangnya.

Tukul Arwana diprotes puluha pelajar SD




Kapanlagi.com - Pemandu program Empat Mata di Trans-7, Tukul Arwana, Rabu (2/5), diprotes puluhan pelajar SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, saat merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di sekolahnya.

"Cipika-cipiki (cium pipi kanan-cium pipi kiri) yang dilakukan Tukul itu tidak bermutu, tidak bermoral, karena bukan muhrim," ujar Fahrizal, pelajar kelas 5 SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya dalam orasinya.

Adegan itu, katanya, disengaja untuk menciptakan 'virus' baru untuk ditanamkan kepada masyarakat. Bahkan bintang tamunya mengenakan pakaian yang tak layak dipertontonkan.

"Kalau seperti itu, nanti kita akan matikan televisi-nya. Setuju....," ucapnya, bersemangat, yang dijawab puluhan kawannya dengan terikan, "Setuju...."

Dalam aksi tersebut, puluhan pelajar itu membentangkan poster yang antara lain bertuliskan 'Cipika-Cipiki Yang Bukan Muhrim... Nggak-lah', '4 Mata atau 1000 Mata Boleh Asal Jaga Akhlak', 'Sensor Adegan Perusak Moral', serta 'Media-ku, Kami Butuh Acara Mendidik'.

Selain itu, para pelajar juga melakukan gerakan teatrikal berupa adegan peradilan class action dengan majelis hakim 'hati nurani' dan masyarakat yang menggugat tayangan 'Banyak Mata' secara class action.

Secara terpisah, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, M Sholihin SAg, menuturkan, Tukul Arwana memang telah menjadi ikon, sampai akhirnya jam tayang yang semula akhir pekan menjadi setiap hari Senin hingga Jumat.

"Alasannya, rating tayangan itu tinggi. Bahkan jam tayang yang semula pukul 22.30 WIB diajukan menjadi 21.30 WIB, tapi mereka tak memperhitungkan bila anak-anak dan remaja pun menonton," tegasnya.

Ia menambahkan, anak didiknya tidak menolak acara Empat Mata, asalkan Tukul sebagai wong ndeso sebaiknya tidak merusak acaranya dengan cipika-cipiki, busana bintang tamu yang mengumbar aurat, dan bahasa yang tak senonoh.

Dalam peringatan Hardiknas, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar seminar yang memprotes sinetron remaja di seluruh stasiun televisi yang dinilai merusak moral remaja.

"Banyak sinetron yang berlatarbelakang sekolah dan remaja, tapi mata acaranya justru mengajarkan percintaan, perkelahian, dan gaya hidup hura-hura. Karena itu, kami minta pengelola media bersikap bijak," ucap Ketua IMM Jatim, Sholikul Huda.